Jumat, 18 Desember 2009

Untitled Docume


DATA PENGAMATAN










































NO
PERLAKUAN
5'
10'
15'
20'
1
Ikan di dalam air bersih
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
2
Ikan di dalam air sabun
Sehat, bergerak aktif
Sehat, bergerak pasif
kejang-kejang
Mati
3
Ikan di dalam air deterjen
Kejang-kejang, 2-3 menit mati
Mati & mengeluarkan lendir
Mati
Mati
4
Ikan di dalam air baygon
Sehat
Sehat, Bergerak pasif
Kejang-kejang
20'-25' ikan mati

* Pembahasan :

  1. Ikan di dalam air bersih masih sehat dalam jangka waktu 5'-20' , sebab air bersih tidak mengandung bahan kimia.

  2. Ikan di dalam air sabun dalam jangka waktu 5'-10' masih sehat tetapi bergerak pasif. dan pada jangka 15'-20' ikan mati karena di dalam tubuh ikan sudah mengandung bahan kimia yang berasal dari sabun tersebut.

  3. Ikan di dalam air detergen dalam jangka waktu 2'-3' sudah mati, karena air detergen tersebut banyak mengandung bahan kimia yang beracun.

  4. Ikan didalam air baygon dalam jangka waktu 5'-10' masih dalam keadaan sehat walaupun bergerak pasif. Namun dalam jangka 15'-25' ikan mati, karena di dalam tubuh ikan sudah mengandung zat kimia yang berasal dari baygon.



* Kesimpulan :




  • Ekosistem ikan yang tercemar oleh zat kimia akan cepat punah dibandingkan sengan ekosistem ikan yang tidak tercemar sama sekali.







Senin, 23 November 2009

mengapa ekosistem bumi semakin rusak?

Manusia telah merusak Bumi dengan kecepatan yang tidak diduga
sebelumnya. Hal ini meningkatkan resiko kerusakan alam yang bisa
mengakibatkan munculnya penyakit, kekeringan, atau "zona mati" di lautan,
demikian disebutkan dalam sebuah laporan internasional hari Rabu (30/1).
*
Penelitian yang melibatkan 1.360 ahli dari 95 negara ini menyebutkan bahwa
naiknya populasi manusia selama 50 tahun terakhir telah meningkatkan
pencemaran dan eksploitasi berlebih terhadap dua pertiga sistem ekologi yang
menjadi tumpuan kehidupan.

"Aktivitas manusia telah merusakkan fungsi alami Bumi dan kemampuan
eskosistemnya sehingga barangkali tidak akan ada yang tersisa bagi generasi
mendatang," ungkap laporan Millennium Ecosystem Assessment.

Disebutkan, sepuluh hingga 30 persen mamalia, burung, dan jenis-jenis amfibi
telah terancam punah. Ini adalah tanda menurunnya dukungan bagi kehidupan di
planet kita.

"Selama 50 tahun terakhir, manusia telah mengubah ekosistem secara lebih
cepat dan meluas dibanding waktu lain dalam sejarah. Pertumbuhan permintaan
makanan, air, kayu, serta, dan bahan bakar belum pernah sebanyak jangka
waktu itu," demikian laporan menyebutkan. "Ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman kehidupan di Bumi."

Dicontohkan, sejak tahun 1945, semakin banyak tanah yang berubah menjadi
lahan pertanian atau pemukiman dibandingkan sepanjang abad 18 dan 19.

Mengenai hal itu, sekretaris jenderal PBB, Kofi Annan mengatakan penelitian
ini menunjukkan bagaimana aktivitas manusia bisa menyebabkan kerusakan
lingkungan dalam skala luas di seluruh dunia. Ia menyebutkan juga bagaimana
unsur-unsur dasar kehidupan di Bumi mulai rusak dengan kecepatan yang
memprihatinkan.

Bila kerusakan tidak segera di atasi, maka di masa depan akan banyak
penyakit muncul. Panasnya danau-danau besar di Afrika karena perubahan iklim
misalnya, akan bisa menyebabkan tersebarnya penyakit kolera. Sedangkan
buangan pupuk dari pertanian yang masuk ke laut akan menyebabkan timbulnya
zona mati di sepanjang pesisir.

Disebutkan, penebangan hutan juga bakal mempengaruhi curah hujan. Dan dalam
titik tertentu, kurangnya hujan akan mempengaruhi kondisi lahan di suatu
wilayah.

Oleh karenanya, penelitian ini mendesak pada berbagai pihak agar mengubah
konsumsi terutama berkaitan dengan bahan bakar dan limbah yang ditimbulkan.
Diperlukan juga adanya pendidikan lebih baik mengenai lingkungan, serta cara
baru untuk mengolah kekayaan alam. *(Rtr/wsn)*

pengertian ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

  • Komponen hidup (biotik)
  • Komponen tak hidup (abiotik)

Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.